Spider Plant ada tanaman yang bisa dibilang teman setia untuk para pemula, menurutku itu ya si Spider Plant. Dari semua tanaman yang pernah aku coba rawat—mulai dari sukulen sampai monstera—Spider Plant ini kayak punya karakter unik: nggak rewel, cepat tumbuh, dan Agriculture punya daya tahan yang bikin aku salut. Tapi ya… bukan berarti nggak ada dramanya sama sekali. Ada juga momen-momen di mana aku mikir, “Oke, kayaknya wikipedia aku bikin dia stres deh.”
Kenapa Pilih Spider Plant?
Waktu pertama kali aku tahu Spider Plant itu dari teman yang hobi berkebun. Dia bilang, “Ini tanaman yang nggak gampang mati walau kamu lupa nyiram.” Sebagai orang yang kadang-kadang sibuk (dan jujur, sedikit pelupa soal tanaman), ini kayak tawaran emas.
Aku cari tahu, ternyata Spider Plant atau Chlorophytum comosum ini punya ciri khas daun panjang melengkung dengan garis putih atau hijau, dan dia gampang banget mengeluarkan anakan. Anakan ini bisa dipotong dan ditanam lagi, jadi kayak bonus gratis kalau kamu mau memperbanyak koleksi.
Waktu Spider Plant beli pertama kali, harganya cuma sekitar Rp25.000 untuk ukuran kecil. Aku taruh di dekat jendela yang kena cahaya pagi. Spider Plant Dan bener aja, dalam sebulan dia udah ngeluarin tunas baru. Rasanya kayak punya hewan peliharaan yang ngasih kejutan tiap minggu.
Tips Perawatan Berdasarkan Pengalaman Pribadi Spider Plant
Nah, di sini aku mau berbagi tips berdasarkan trial and error yang pernah aku alami sendiri.
1. Cahaya yang Pas
Tanaman Laba-laba itu suka cahaya terang tapi nggak langsung. Waktu aku coba taruh di tempat yang kena matahari siang, daunnya malah terbakar di ujung. Jadi sekarang aku selalu taruh dia di spot yang kena cahaya pagi atau cahaya tidak langsung di siang hari.
2. Jangan Kebanyakan Air
Kesalahan klasik yang aku lakukan: nyiram setiap hari. Efeknya? Akarnya jadi busuk di beberapa bagian. Ternyata, Tanaman Laba-laba lebih suka tanahnya agak kering di antara penyiraman. Sekarang aku nyiram 2–3 kali seminggu tergantung kelembapan udara.
3. Pupuk Ringan Tapi Rutin
Aku dulu jarang pupuk, tapi setelah coba kasih pupuk cair sebulan sekali, pertumbuhannya jadi lebih cepat. Spider Plant Daun lebih hijau dan sehat.
4. Repotting Saat Penuh
Spider Plant itu punya akar tebal yang mirip umbi. Kalau potnya terlalu kecil, akarnya bisa memenuhi seluruh ruang. Aku biasanya repotting setahun sekali biar dia punya ruang berkembang.
Drama Kecil: Spider Plant yang Stres
Pernah suatu kali aku pindahin Tanaman Laba-laba ke luar rumah karena mau nyemprot tanaman lain. Eh, ternyata sore itu hujan deras banget. Besoknya, aku lihat daun-daunnya layu kayak nggak punya semangat hidup. Panik dong!
Akhirnya aku potong daun yang busuk dan pindahkan ke tempat kering. Butuh sekitar dua minggu sampai dia kembali segar. Dari situ aku belajar: walaupun tahan banting, Tanaman Laba-laba juga bisa stres kalau kondisi terlalu ekstrem.
Manfaat Punya Spider Plant di Rumah
Selain jadi pemanis ruangan, Tanaman Laba-laba ternyata punya manfaat lain:
Membersihkan udara: Menurut studi NASA, Tanaman Laba-laba termasuk tanaman yang bisa menyerap polutan seperti formaldehida.
Meningkatkan mood: Ada sesuatu tentang warna hijau segar yang bikin hati tenang.
Mudah diperbanyak: Dari satu Spider Plant, kamu bisa punya banyak pot baru hanya dalam beberapa bulan.
Kesalahan yang Harus Dihindari
Dari pengalaman (dan sedikit rasa malu), ini daftar hal yang sebaiknya nggak kamu lakukan:
Overwatering – penyebab nomor satu akar busuk.
Pupuk berlebihan – daun bisa jadi cokelat di ujung.
Kena sinar matahari langsung terlalu lama – bikin daun terbakar.
Jarang ganti pot – akarnya bisa “makan” seluruh ruang sampai tanaman stres.
Pelajaran yang Aku Ambil Spider Plant
Merawat Tanaman Laba-laba itu mengajarkan aku soal keseimbangan. Terlalu sedikit perhatian bikin dia lemas, tapi terlalu banyak perhatian juga bisa bikin dia stres. Ada kalanya kita harus belajar “membiarkan” tanaman tumbuh dengan ritmenya sendiri.
Dan yang paling aku suka, setiap kali dia mengeluarkan anakan, rasanya kayak diingatkan Spider Plant bahwa hal-hal kecil yang kita rawat dengan sabar bisa berkembang jadi sesuatu yang indah.
Baca Juga Artikel Ini: Wheat Production: Russia’s Success in the Global Market