Registan Square

Registan Square, yang terletak di jantung kota Samarkand, Uzbekistan, adalah salah satu keajaiban arsitektur dan warisan budaya terbesar di dunia. Sebagai pusat kekuasaan dan pendidikan selama beberapa abad, Registan menjadi lambang kejayaan peradaban Islam dan perdagangan di sepanjang Jalur Sutra. Dengan tiga madrasah megah yang mengelilingi alun-alun ini, Registan menjadi magnet bagi pelancong, peneliti, dan sejarawan yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah Asia Tengah.

Registan bukan sekadar tempat berkumpul atau pusat perdagangan, melainkan juga simbol kekayaan budaya dan pendidikan di Samarkand. Artikel ini akan membahas sejarah Registan, arsitektur uniknya, peran pentingnya dalam budaya Islam, serta relevansinya dalam dunia modern.

Sejarah Registan Square

Registan Square: the heart of Samarkand | Meer

Nama Registan berasal dari kata Persia yang berarti “tempat berpasir,” mencerminkan kondisi alun-alun ini sebelum pembangunan megah dimulai. Registan Square mulai dikenal sejak zaman kekuasaan Dinasti Timurid, khususnya ketika Samarkand dijadikan ibu kota kerajaan oleh Tamerlane (Timur Lenk) pada akhir abad ke-14. Setelah kematian Tamerlane, cucunya, Ulugh Beg, yang juga seorang ilmuwan dan astronom terkemuka, memainkan peran penting dalam pembangunan dan pengembangan Samarkand sebagai pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan Yoktogel.

Selama masa Dinasti Timurid, Samarkand tumbuh menjadi kota yang kaya akan pendidikan, seni, dan arsitektur. Registan Square pun dibangun sebagai pusat kota, tempat pengumuman penting disampaikan, serta sebagai pusat pendidikan melalui pendirian madrasah di sekitarnya. Selain itu, Registan menjadi pusat perdagangan di Jalur Sutra, yang menghubungkan Asia Timur dan Eropa, sehingga menjadikannya persimpangan peradaban dan kebudayaan.

Selama berabad-abad, Registan menjadi saksi sejarah perkembangan peradaban di Asia Tengah, termasuk invasi, perang, serta perubahan politik yang memengaruhi wilayah tersebut. Meski sempat mengalami kerusakan akibat invasi dan gempa bumi, alun-alun ini selalu menjadi simbol ketahanan dan kebesaran Samarkand.

Tiga Madrasah Megah di Registan Square

Salah satu ciri khas Registan adalah tiga madrasah yang mengelilingi alun-alun tersebut, yaitu Madrasah Ulugh Beg, Madrasah Sher-Dor, dan Madrasah Tilya-Kori. Setiap madrasah memiliki keunikan arsitektur dan sejarahnya masing-masing, namun semuanya mencerminkan kejayaan arsitektur Islam di Asia Tengah.

  1. Madrasah Ulugh Beg
    Dibangun antara tahun 1417 dan 1420 oleh Ulugh Beg, madrasah ini menjadi pusat pendidikan terkemuka di wilayah tersebut. Sebagai seorang ilmuwan dan astronom, Ulugh Beg ingin menciptakan lembaga pendidikan yang memfasilitasi studi sains dan astronomi. Madrasah ini menjadi salah satu universitas tertua di dunia, dan pada puncak kejayaannya, ribuan pelajar dari berbagai penjuru dunia datang untuk belajar matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya.

    Madrasah Ulugh Beg terkenal karena fasadnya yang dihiasi ubin berwarna biru dan pola geometris yang rumit. Di dalamnya, terdapat halaman yang dikelilingi oleh kamar-kamar kecil yang dulunya digunakan oleh para siswa. Arsitektur bangunan ini mencerminkan keahlian seniman dan pengrajin dari era Timurid, yang menggabungkan motif-motif Persia dan Asia Tengah dengan detail yang presisi.

  2. Madrasah Sher-Dor
    Dibangun dua abad kemudian, antara tahun 1619 dan 1636, Madrasah Sher-Dor dibangun oleh gubernur lokal Yalangtush Bakhodur. Madrasah ini dinamakan Sher-Dor yang berarti “pembawa singa,” merujuk pada ornamen singa yang tampak di pintu masuknya. Menariknya, simbol singa dalam ornamen ini melanggar salah satu prinsip dasar dalam seni Islam yang melarang penggambaran makhluk hidup. Namun, hal ini menunjukkan keberanian artistik dan inovasi yang diambil oleh arsitek pada masa itu.

    Madrasah Sher-Dor mencerminkan gaya arsitektur yang lebih megah, dengan lebih banyak detail mosaik dan ornamen yang menggambarkan binatang mitologis dan simbol matahari. Meskipun banyak yang berpendapat bahwa madrasah ini tidak setara dengan Madrasah Ulugh Beg dari segi pendidikan, bangunan ini tetap menjadi simbol kebesaran dan daya tarik estetika yang luar biasa.

  3. Madrasah Tilya-Kori
    Madrasah Tilya-Kori, yang dibangun antara tahun 1646 dan 1660, menempati bagian tengah dari Registan Square dan merupakan madrasah terbesar dari ketiganya. Nama Tilya-Kori berarti “berlapis emas,” merujuk pada dekorasi emas yang mewah di dalam masjid yang terletak di bagian belakang bangunan. Selain berfungsi sebagai madrasah, Tilya-Kori juga digunakan sebagai masjid utama Samarkand pada masa itu.

    Dari segi arsitektur, Madrasah Tilya-Kori dikenal karena dekorasi interiornya yang sangat indah, dengan dinding dan kubah yang dihiasi ornamen emas yang berkilauan. Ini adalah salah satu contoh paling mengesankan dari keindahan artistik dalam arsitektur Islam, mencerminkan keterampilan luar biasa dari para seniman Timurid dalam menggabungkan warna, detail, dan proporsi yang sempurna.

Arsitektur dan Seni di Registan Square

Salah satu elemen yang paling mencolok dari Registan adalah keindahan arsitektur Islamnya. Ubin-ubin berwarna biru, hijau, dan emas yang menghiasi madrasah-madrasah tersebut menciptakan pemandangan yang spektakuler. Motif geometris yang rumit dan kaligrafi Arab, yang sering kali berisi kutipan dari Al-Qur’an, mencerminkan dedikasi mendalam terhadap estetika spiritual dan intelektual dalam tradisi Islam.

Registan Square juga menonjol karena penggunaan kubah besar, menara tinggi, dan iwan, yang merupakan gerbang besar berbentuk setengah lingkaran. Elemen-elemen ini tidak hanya memiliki fungsi estetika, tetapi juga merupakan bagian penting dari struktur bangunan. Menara tinggi, misalnya, digunakan untuk mengumandangkan azan, sementara kubah besar mencerminkan simbolisme langit dan alam semesta dalam tradisi Islam.

Keindahan Registan Square tidak hanya terletak pada detailnya, tetapi juga pada harmoni keseluruhan dari ketiga madrasah yang berdiri berdampingan. Setiap bangunan saling melengkapi dalam hal ukuran, skala, dan dekorasi, menciptakan keseimbangan visual yang luar biasa di tengah alun-alun.

Peran Registan dalam Kebudayaan dan Pendidikan Islam

Registan Square in Samarkand. UNESCO World Heritage Site - Registan  Ensemble, Uzbekistan.

Selama berabad-abad, Registan bukan hanya pusat arsitektur megah, tetapi juga pusat intelektual yang penting. Pada masa kejayaannya, madrasah-madrasah di Registan menjadi tempat belajar bagi para sarjana, astronom, matematikawan, dan ahli agama. Ulugh Beg, pendiri Madrasah Ulugh Beg, sendiri adalah seorang ilmuwan yang dihormati karena kontribusinya dalam bidang astronomi, dan ia mengundang para cendekiawan terbaik untuk mengajar di madrasah tersebut.

Sebagai salah satu pusat pendidikan utama di dunia Islam, Registan Square memainkan peran penting dalam menyebarkan pengetahuan ke berbagai wilayah di sepanjang Jalur Sutra. Dari astronomi hingga matematika, seni, dan agama, madrasah-madrasah ini menjadi tempat pertukaran ide yang dinamis antara dunia Timur dan Barat. Para pelajar yang lulus dari madrasah-madrasah ini kemudian membawa pengetahuan mereka ke berbagai bagian dunia, termasuk Persia, India, dan Eropa, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan intelektual global.

Registan Square di Era Modern

Pada abad ke-20, ketika Uzbekistan menjadi bagian dari Uni Soviet, banyak bangunan di Registan mengalami kerusakan karena kurangnya pemeliharaan dan renovasi. Namun, pada akhir abad ke-20, pemerintah Uzbekistan dan UNESCO mulai bekerja sama untuk melestarikan dan merestorasi Registan Square, yang akhirnya diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Saat ini, Registan Square telah menjadi tujuan wisata utama di Asia Tengah. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh dunia datang untuk mengagumi keindahan arsitektur dan sejarahnya yang kaya. Selain menjadi objek wisata, Registan juga digunakan untuk berbagai acara budaya, seperti konser musik tradisional dan festival seni.

Kesimpulan

Registan Square adalah simbol kebesaran sejarah dan arsitektur Asia Tengah. Sebagai pusat kekuasaan, pendidikan, dan kebudayaan selama berabad-abad, Registan memainkan peran penting dalam membentuk identitas Samarkand dan sekitarnya. Dengan tiga madrasah megah yang mencerminkan keindahan arsitektur Islam, Registan menjadi saksi bisu dari kejayaan Dinasti Timurid serta interaksi kebudayaan di sepanjang Jalur Sutra.

Di era modern, Registan tetap menjadi tempat yang menginspirasi dan menarik perhatian para wisatawan, sejarawan, dan peneliti. Alun-alun ini bukan hanya warisan fisik, tetapi juga simbol dari kejayaan intelektual dan spiritual yang terus bertahan di tengah arus zaman.

 

 

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Mie Gomak: Kuliner Tradisional Batak yang Penuh Cita Rasa disini

Author

Avatar of Subham

By Subham

Index