Daisy Ridley

Ada sesuatu yang magis tentang kisah seseorang yang hidupnya berubah dalam sekejap. Salah satu contoh nyata dari fenomena itu adalah Daisy Ridley, aktris asal Inggris yang kariernya melonjak luar biasa setelah membintangi Star Wars: The Force Awakens (2015). Sebelum film itu dirilis, namanya hampir tak dikenal publik. Namun setelahnya, ia menjadi ikon generasi baru di Hollywood.

Dalam artikel ini, saya ingin mengajak kamu menyelami perjalanan hidup, karier, dan kepribadian menarik Daisy Ridley — bukan hanya sebagai aktris utama Star Wars, tapi juga sebagai sosok inspiratif yang membuktikan bahwa kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk bermimpi bisa membawa seseorang ke puncak kesuksesan.

Awal Kehidupan: London dan Mimpi Kecil yang Besar

Daisy Ridley (Actor)

Daisy Jazz Isobel Ridley lahir pada 10 April 1992 di Westminster, London, Inggris. Ia tumbuh dalam keluarga yang hangat dan sederhana. Ayahnya, Chris Ridley, adalah seorang fotografer, sementara ibunya, Louise Fawkner-Corbett, bekerja di bidang perbankan. Meski bukan dari keluarga seniman besar, Daisy sudah menunjukkan minat terhadap seni sejak kecil Wikipedia.

Di masa kecilnya, Daisy sangat menyukai film, musik, dan panggung teater. Ia sering meniru dialog karakter favoritnya di depan cermin, sesuatu yang kemudian menjadi latihan alami untuk kariernya kelak. Saat bersekolah di Tring Park School for the Performing Arts, ia belajar akting, tari, dan musik secara intensif. Sekolah ini juga dikenal telah melahirkan banyak bintang muda berbakat di Inggris.

Namun perjalanan menuju dunia film tidaklah mudah. Setelah lulus, Daisy sempat menjalani berbagai pekerjaan seperti pelayan di restoran dan barista. Ia sering berbagi cerita bahwa masa-masa itu membuatnya belajar tentang kerendahan hati dan pentingnya kerja keras.

Awal Karier: Dari Peran Kecil ke Kesempatan Besar

Sebelum menjadi Rey di Star Wars, Daisy Ridley memulai karier aktingnya di televisi Inggris. Ia muncul dalam beberapa serial seperti “Casualty,” “Youngers,” dan “Silent Witness.” Namun perannya masih kecil, bahkan terkadang hanya beberapa menit di layar.

Dalam wawancaranya bersama The Guardian, Daisy pernah berkata bahwa ada masa di mana ia hampir menyerah. Audisi demi audisi ia jalani tanpa hasil besar. Tapi sesuatu dalam dirinya terus berkata untuk tetap mencoba.

Keberuntungan akhirnya datang pada tahun 2014, ketika J.J. Abrams, sutradara Star Wars: The Force Awakens, mencari wajah baru untuk peran utama wanita dalam kisah galaksi legendaris itu. Abrams ingin seseorang yang belum dikenal publik — sosok yang bisa tumbuh bersama karakter Rey tanpa bayangan peran sebelumnya.

Setelah proses audisi panjang dan rahasia, Daisy Ridley akhirnya terpilih. Saat itu, bahkan sebagian besar kru film tidak tahu siapa dia. Namun keputusan Abrams terbukti tepat — karena Ridley berhasil menghadirkan karakter Rey dengan kekuatan emosi, keberanian, dan kemurnian yang membuat penonton jatuh cinta.

Star Wars: The Force Awakens — Awal Legenda Baru

Ketika Star Wars: The Force Awakens dirilis pada Desember 2015, dunia menyambutnya dengan antusias luar biasa. Film ini menandai kelanjutan saga legendaris setelah Return of the Jedi (1983). Dan di tengah hiruk-pikuk kembalinya Star Wars ke layar lebar, muncullah Daisy Ridley sebagai Rey, seorang pemulung dari planet Jakku yang ternyata memiliki kekuatan besar dalam dirinya.

Peran Rey bukan sekadar tokoh utama baru. Ia menjadi simbol harapan, kekuatan perempuan, dan keberanian menghadapi takdir. Ridley memainkan peran itu dengan penuh keyakinan — ekspresinya, gestur tubuhnya, bahkan cara ia memegang lightsaber menjadi ikonik.

Banyak kritikus memuji penampilannya. The New York Times menulis bahwa “Ridley membawa keseimbangan baru pada Star Wars — antara kekuatan dan kelembutan.”

Setelah film pertama, Daisy kembali membintangi dua sekuel berikutnya:

  • Star Wars: The Last Jedi (2017)

  • Star Wars: The Rise of Skywalker (2019)

Trilogi ini menegaskan posisi Ridley sebagai bintang besar Hollywood. Ia menjadi wajah baru bagi generasi penggemar Star Wars, berdampingan dengan nama-nama besar seperti Mark Hamill, Carrie Fisher, dan Adam Driver.

Daisy Ridley di Luar Galaksi: Eksperimen Peran dan Karya Lain

Meski namanya identik dengan Rey, Daisy tidak ingin kariernya hanya terbatas pada satu karakter. Ia mulai menjajal berbagai genre dan proyek film di luar Star Wars.

Beberapa film penting yang dibintanginya antara lain:

  1. Murder on the Orient Express (2017) – Film misteri adaptasi dari novel Agatha Christie, di mana Ridley beradu akting dengan Kenneth Branagh, Johnny Depp, dan Penélope Cruz.

  2. Ophelia (2018) – Dalam film ini, ia memerankan Ophelia dari kisah Hamlet karya Shakespeare, namun dengan sudut pandang baru yang lebih feminis dan emosional.

  3. Chaos Walking (2021) – Film fiksi ilmiah di mana ia berperan bersama Tom Holland, menggambarkan dunia masa depan di mana pikiran manusia dapat terdengar secara terbuka.

  4. Sometimes I Think About Dying (2023) – Sebuah film indie yang menunjukkan sisi lembut dan introspektif Ridley, jauh dari efek visual besar atau aksi galaksi.

Dari proyek-proyek ini terlihat jelas bahwa Ridley adalah aktris yang tidak takut bereksperimen. Ia ingin menunjukkan jangkauan emosional yang luas dan tidak terjebak dalam stereotip tokoh kuat semata.

Kehidupan Pribadi: Sederhana dan Penuh Refleksi

New Jedi Order Starring Rey's Character, 'So Exhausted' Says Daisy Ridley |  ARTSABERS

Meski kini dikenal di seluruh dunia, Daisy Ridley tetap dikenal sebagai sosok rendah hati dan tertutup soal kehidupan pribadinya. Ia jarang tampil di pesta besar Hollywood dan lebih sering menghabiskan waktu dengan keluarga serta teman-teman dekatnya di London.

Ridley juga dikenal sangat menjaga kesehatan mentalnya. Dalam beberapa wawancara, ia mengaku pernah berjuang melawan kecemasan dan tekanan publik, terutama setelah ketenarannya melonjak drastis. Ia mengatakan bahwa media sosial kadang bisa menjadi pedang bermata dua, sehingga ia memilih untuk menjauh dari platform seperti Instagram dan Twitter demi menjaga keseimbangan hidup.

Selain itu, Daisy juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Ia mendukung gerakan kesetaraan gender, hak perempuan, serta kampanye kesehatan mental. Ia percaya bahwa popularitas seharusnya digunakan untuk menyebarkan pesan positif kepada dunia.

Kualitas Akting dan Karisma di Layar

Apa yang membuat Daisy Ridley begitu disukai oleh penonton? Jawabannya ada pada keotentikan. Saat ia berakting, ada ketulusan yang terpancar — baik dalam adegan aksi maupun adegan emosional.

Dalam The Force Awakens, misalnya, ketika Rey pertama kali menyentuh lightsaber Luke Skywalker, ekspresi di wajahnya benar-benar menunjukkan campuran rasa takut, penasaran, dan harapan. Itu bukan hanya hasil dari teknik akting, tapi juga karena Ridley benar-benar “menghidupi” karakternya.

Banyak penggemar dan kritikus menyebut bahwa Ridley memiliki aura klasik seperti aktris era 80-an, namun dengan energi modern yang segar.

Daisy Ridley dan Feminisme di Dunia Film

Salah satu hal menarik dari perjalanan Daisy Ridley adalah bagaimana ia menjadi simbol feminisme modern di Hollywood. Karakter Rey yang ia mainkan tidak didefinisikan oleh siapa ayahnya, siapa kekasihnya, atau siapa gurunya. Rey berdiri sendiri sebagai pahlawan utama.

Daisy sendiri sering menegaskan bahwa wanita bisa menjadi protagonis kuat tanpa kehilangan sisi emosionalnya. Ia menolak stereotip bahwa tokoh perempuan harus selalu digambarkan keras untuk terlihat kuat. Dalam banyak kesempatan, ia menyampaikan pesan bahwa kekuatan sejati justru datang dari empati, kebaikan, dan keberanian untuk tetap menjadi diri sendiri.

Baca fakta seputar : biographi

Baca artikel menarik tentang : Alba Baptista: Jejak Karier, Kehidupan, dan Pesonanya

Index